Senin, 13 Juni 2016

Rizha

Laporan Pertandingan: Belgia 0-2 Italia

Pertahanan dan serangan balik ciamik Italia berhasil membungkam generasi emas Belgia dengan kemenangan 2-0 di Lyon.

Kecerdasan taktik Antonio Conte dan ketenangan Italia berhasil membuahkan kemenangan 2-0 atas generasi emas Belgia, Selasa (14/6) dini hari WIB, di Lyon. Red Devils tampil dominan, tapi gempuran itu tak berarti bagi pertahanan rapat Azzurri.
Gol dari Emanuele Giaccherini di babak pertama dan Graziano Pelle di pengujung laga pun mengunci tiga poin untuk Italia. Pasukan Conte kini berdiri di puncak klasemen Grup E, unggul dua poin atas Swedia dan Republik Irlandia yang bermain imbang sebelumnya.

Tampil dengan formasi 3-5-2, Italia memiliki pertahanan yang sangat sulit ditembus oleh Belgia. Pengalaman dan ketahanan lini belakang Azzurri berhasil membungkam Eden Hazard serta Kevin de Bruyne. Hebatnya, pasukan Antonio Conte mengalami perubahan formasi menjadi 3-3-4 ketika menyerang balik dan berhasil menciptakan beberapa peluang.

Adapun peluang terbaik justru diciptakan oleh Belgia di menit kesepuluh. Lewat serangan balik, Romelu Lukaku memberikan bola pada Marouane Fellaini, lalu sang gelandang menanduknya ke jalur lari Radja Nainggolan. Siapa sangka, gelandang Roma itu langsung melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Untung saja Gianluigi Buffon mampu menepisnya.
Dominasi berpindah ke tangan Belgia. Hazard dkk mulai menemukan ritme permainannya, tapi tetap kesulitan menembus rapatnya pertahanan Azzurri. Romelu Lukaku sebagai penyerang bahkan sangat jarang mendapatkan bola. Beberapa peluang justru diciptakan dari tembakan jarak jauh, dengan Nainggolan sebagai pusatnya.

Di tengah kepercayaan diri Belgia itu, Italia berhasil menemukan celah. Umpan jauh dari Leonardo Bonucci mengarah tepat ke kotak penalti Belgia. Emanuele Giaccherini berhasil lolos dari kawalan Toby Alderweireld dan menangkap bola. Winger Bologna itu tinggal berhadapan dengan Thibaut Courtois, lalu dengan tenang menempatkan bola ke sudut gawang Belgia. Azzurri unggul di menit ke-32.
Graziano Pelle nyaris menggandakan keunggulan lewat sundulan, tapi bola masih meleset ke gawang. Belgia kewalahan menghadapi serangan balik dan bola mati dari Azzurri. Sebelum jeda turun minum, Belgia mendapat kesempatan lewat aksi De Bruyne dan Lukaku. Namun tendangan De Bruyne mampu diblok oleh Bonucci, sementara sepakan Lukaku terlalu lemah.

Masuk paruh kedua, permainan Belgia sedikit lebih hidup. Belgia tidak melakukan pergantian pemain, tapi De Bruyne diberi kebebasan lebih untuk berkreasi. Winger Manchester City itu jelas memberikan pengaruh besar dengan dribel dan umpan-umpan kunci. Namun, pertahanan berpengalaman Italia masih sulit untuk ditembus.

Transaksi serangan pun tak terhindarkan. Belgia melancarkan serangan balik yang dipimpin De Bruyne. Bola diberikan pada Lukaku, tapi penyerang Everton yang hanya tinggal menghadapi Buffon itu gagal mencetak gol. Kemudian, Antonio Candreva membalasnya dengan umpan lambung pada Pelle, namun sundulannya mampu ditepis oleh Courtois.

Demi kepentingan taktik, Conte mengganti Darmian dengan Mattia de Sciglio. Marc Wilmots yang menilai timnya kesulitan berkreasi pun menarik keluar Nainggolan dan memainkan Dries Mertens. Pergantian Belgia ini sebenarnya memberikan dampak dan Hazard nyaris mencetak gol, tapi Chiellini melakukan pelanggaran taktis dengan menghentikan Hazard dan mendapat kartu kuning.

Memasuki sepuluh menit akhir, Belgia tampil makin dominan. Masuknya Divock Origi membuat lini depan Red Devils lebih efektif. Penyerang Liverpool itu bahkan mendapat kesempatan emas di menit ke-82 dengan sundulan hasil operan De Bruyne, tapi bola masih melambung tipis di atas mistar.
Di tengah dominasi itu, lagi-lagi Italia menemukan celah. Serangan balik yang dipimpin oleh Ciro Immobile berujung pada operan untuk Candreva. Winger Lazio itu menahan bola cukup lama, lalu melambungkan umpan untuk Pelle. Dengan tenang, penyerang Southamptoun itu melepaskan tembakan voli keras yang mengunci kemenangan 2-0 atas Belgia.